" Terwujudnya Sistem Jaringan Jalan Yang Andal, Terpadu & Berkelanjutan Di Seluruh Wilayah Nasional Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Dan Kesejahteraan Sosial "
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL
JAWA TENGAH - DI YOGYAKARTA
 
  • DETAIL BERITA

Jembatan Gantung Tumpuan Mobilitas Masyarakat Desa Tempak Magelang

Jembatan gantung Tempak adalah salah satu jembatan yang masih dalam tahap konstruksi. Terletak di Kabupaten Magelang menghubungkan dua desa yaitu Desa Tempak dan Kecamatan Candimulyo dengan Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan. Paket pembangunan jembatan ini terkontrak pertengahan bulan September 2018 dan akan selesai pada bulan Desember nanti dengan panjang bentang 42 meter dan lebar 2,66 meter. Saat ini progres pembangunan jembatan ini telah mencapai 19%.

Akhmad Cahyadi, Kepala BBPJN VII (13/11) saat meninjau lokasi Jembatan Tempak menjelaskan, “Wilayah Magelang dan sekitarnya konturnya naik turun, banyak sungai, dibuat jalan besar akan membutuhkan biaya besar. Sehingga pembangunan jembatan gantung sangat dibutuhkan dari sektor pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Secara teknis memang berat untuk daerah terpencil sehingga sangat bermanfaat sekali untuk menghubungkan antar desa”.

Pembangunan jembatan gantung merupakan usulan dan masukan melalui pemerintah daerah maupun DPR RI. Akhmad Cahyadi menambahkan dari sekian banyak usulan dari secara teknis yang memenuhi syarat kita bangun, “Sebenarnya ini merupakan tugas tambahan untuk membangun jembatan gantung, setelah pembangunan jembatan gantung selesai kita serahkan kepada bupati Magelang yang akan memelihara dan mengoperasikan jembatan gantung ini”.

Jembatan eksisting di lokasi ini sudah berumur 20 tahun yang dibangun pada tahun 1996 – 1997. Sebelum ada jembatan eksisting ini masyarakat menggunakan jembatan dengan bambu dan sangat rawan dari segi keselamatan. Jembatan bambu hanya dapat bertahan kurang lebih 10 bulan dan harus terus diganti secara berkala.

Akhmad Cahyadi menjelaskan, “Ranah pekerjaan melibatkan tenaga kerja lokal yang bisa di-handle kita libatkan. Disamping meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar sehingga sudah bisa langsung bekerja dan pencapaian progres sudah cukup baik”.

Jembatan Tempak yang sekaligus menjadi batas kecamatan sangat bermanfaat karena mempersingkat jarak dan waktu tempuh. “Kalau lewat sini hanya 10 menit ke pasar, apabila tidak ada jembatan ini waktu tempuh bisa mencapai 1 jam” ujar Tino warga Desa Tempak.