Jepara International Trade and Tourism Expo 2018 yang diselenggarakan pada tanggal 20-23 September 2018 di Alun-Alun Kota Jepara dibuka secara resmi oleh Bupati Jepara Achmad Marzuqi. Pada acara pembukaan tersebut dihadiri pula oleh 30 duta besar dari negara-negara sahabat dalam rangka diplomatic tour.
Pameran yang diikuti oleh berbagai UKM dari Jepara maupun dari luar Jepara ini juga diikuti oleh Kementerian PUPR melalui BBPJN VII Semarang atas undangan dari Bupati Jepara. Kepala Biro Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal PUPR mengharapkan keikutsertaan BBPJN VII ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mempublikasikan program dan capaian Kementerian PUPR di Provinsi Jawa Tengah dan sekitarnya.
Dalam pameran tersebut para pengunjung booth BBPJN VII diberikan edukasi mengenai informasi pentingnya infrastruktur yang dibangun dan pembangunan yang sedang berjalan. BBPJN VII menampilkan informasi mengenai beberapa proyek pembangunan yang sedang digarap seperti Underpass Karangsawah (Brebes), Flyover Manahan (Surakarta), Jembatan Tirtonadi (Surakarta), Jembatan Kragan (Temanggung) dan Jembatan Gantung Sudisari dan Glagah (Magelang). Selain itu juga ditampilkan informasi mengenai Jembatan Gantung yang telah terbangun pada tahun anggaran sebelumnya seperti Jembatan Gantung Wanagama (Gunung Kidul), Jembatan Gantung Kali Galeh (Temanggung).
Berdasarkan obrolan dengan para pengunjung, diketahui bahwa mereka berasal dari berbagai golongan umur dan profesi, seperti pelajar sekolah, karyawan swasta, PNS, guru, pegawai BUMN, ibu rumah tangga, pensiunan dan sebagainya.
Beberapa pengunjung mengaku masih awam dengan sepak terjang Kementerian PUPR bahkan ada yang mengaku tidak mengerti sama sekali karena tidak pernah mengikuti berita dari TV maupun media lainnya. Untuk itu keberadaan booth ini dirasakan sangat besar manfaatnya dalam memberikan pemahaman mengenai kemajuan pembangunan yang telah dicapai oleh pemerintah.
Pelajar dari SMKN 1 Jepara Setelah Menyimak Informasi di Booth BBPJN VII
Rini Listianawati, guru dari SMKN 1 Jepara mengunjungi booth BBPJN VII bersama dengan 11 siswanya. “Saya sengaja mengajak murid-murid saya ke pameran ini untuk dapat mempelajari berbagai informasi” tutur Rini. Para siswa yang berasal dari Jurusan Konstruksi Bangunan tersebut tampak antusias mendengarkan penjelasan dari petugas booth.
Selain Rini, juga ada Ari, seorang ayah yang membawa tiga anaknya yang masih kecil ke booth ini dan menjelaskan kepada anak-anaknya sembari menonton video infrastruktur yang ditampilkan booth BBPJN VII. Ayah ini mengaku senang memberikan pengetahuan kepada anak-anaknya yang masih kecil. Tentu hal seperti ini yang perlu mendapat acungan jempol.
Beberapa pengunjung juga mencoba menggunakan perlengkapan keselamatan seperti helm proyek dan rompi, mengabadikan melalui ponselnya dan mengunggah di media sosial milik mereka kemudian memberikan tag ke akun media sosial @infobbpjn7.
Di sisi lain kegembiraan dalam pameran, tidak sedikit juga pengunjung yang berkeluh kesah tentang kondisi jalan yang berada di desa maupun di daerahnya. Meskipun bukan ranah dari BBPJN VII, petugas booth tetap memberikan arahan kepada pengunjung untuk dapat mempergunakan media sosial sebagai sarana berinteraksi dengan pemerintah daerah setempat. Dari pantauan BBPJN VII pemerintah daerah saat ini sudah cukup responsif dalam menggunakan media sosial sehingga hal ini perlu dipergunakan oleh masyarakat sebagai sarana untuk memberikan informasi maupun pengaduan, hanya bermodalkan foto aktual kondisi jalan, nama jalan, dan nama wilayah atau daerah serta informasi kerusakan jalan.
Selain itu petugas booth juga memberikan informasi kepada pengunjung tentang akun-akun media sosial milik Kementerian PUPR dan BBPJN VII agar masyarakat dapat terus memantau perkembangan informasi PUPR serta berinteraksi di dalamnya. (lu)