" Terwujudnya Sistem Jaringan Jalan Yang Andal, Terpadu & Berkelanjutan Di Seluruh Wilayah Nasional Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Dan Kesejahteraan Sosial "
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL
JAWA TENGAH - DI YOGYAKARTA
 
  • DETAIL BERITA

Lingkar Pati Jalan Pintas Antar Regional di Timur Jawa Tengah

Pelebaran dengan penambahan 2 lajur menjadi 4 lajur di Lingkar Pati sepanjang 5,2 Km yang dikerjakan pada Tahun Anggaran 2019 menjadi pamungkas pembangunan jalan Lingkar Pati yang telah berjalan secara bertahap selama 13 tahun. Jalan Lingkar Pati (selatan Pati) ini pada mulanya dirintis oleh Pemerintah Kabupaten Pati sejak tahun 2006 melalui pembebasan lahan yang akan dibangun. Pekerjaan konstruksinya dilanjutkan oleh Pemerintah Kabupaten Pati sepanjang 4,18 Km dari Ngantru sampai Widoro Kandang. Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR tahun 2007 mulai masuk bersama-sama membangun Jalan Lingkar Pati.

Pelebaran di TA 2019 ini masuk dalam lingkup pekerjaan Paket Preservasi Rehabilitasi Trengguli – Kudus – Pati – Rembang – Bulu (MYC yang dilaksanakan oleh penyedia jasa PT. Deltamarga Adyatama.

“Pelebaran menambah lajur ini dipisahkan dengan median dan dilengkapi dengan PJU (Penerangan Jalan Umum)” jelas Suratno, PPK Trengguli – Kudus – Pati – Rembang – Bulu. Suratno juga menjelaskan bahwa tidak ada kendala terkait lahan, karena lahan untuk pelebaran  jalan sudah dibebaskan Pemerintah Kabupaten Pati.

Perkerasan aspal untuk lajur pelebaran setebal 27 cm yang terdiri dari 22 cm AC-BC dan 5 cm AC-WC. Setelah pekerjaan perkerasan aspal selesai dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan kerb median dan pekerjaan pembuatan talud. Untuk pembuatan talud dipilih lokasi yang prioritas.

Sebagai finishing maka di jalan ini dipasang penerangan jalan pengecatan marka jalan berwarna kuning yang akan menandai jalan ini berstatus jalan nasional. Ruas ini menyandang status jalan nasional seluruhnya sejak tahun 2015. Peningkatan status ini disebabkan ruas ini telah menjadi jalur alternatif yang penting untuk lintas regional di Kabupaten Pati.

Dari 5,2 Km pelebaran jalan Lingkar Pati terdapat 3 jembatan yang dilebarkan melalui metode duplikasi yakni Jembatan Ngawen, Jembatan Nambuan dan Jembatan Jetak. Total panjang 3 jembatan yang dilebarkan yaitu 32,5 meter dengan konstruksi yang sama menggunakan balok T. Jembatan Jetak yang sisi B (kanan) juga diperbaiki karena kondisi lantai jembatan terjadi kerusakan berupa retak memanjang pada sambungan platnya.

Peresmian Lingkar Pati

Setelah melalui perjalanan penanganan yang cukup panjang dan bertahun-tahun, akhirnya Jalan Lingkar Pati yang panjang totalnya 12,38 Km pada tanggal 20 Desember 2019 secara resmi dibuka untuk lalu lintas oleh Bupati Pati Haryanto bersama Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Semarang Akhmad Cahyadi. Lingkar Pati merupakan bagian dari Jalur Pantura yang berperan penting bagi pergerakan orang dan logistic di Pulau Jawa.

 “Biaya konstruksinya 229 miliar sampai hari ini yang kita selesaikan. Jika ditambah dengan tanah yang dibebaskan 17 miliar. Sehingga totalnya kurang lebih 250 miliar” kata Akhmad Cahyadi.

Tujuan dibangunnya Jalan Lingkar Pati adalah untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yang mengarah ke Kota Pati. Yang lewat dari barat ke timur, dari Jakarta ke Surabaya diarahkan ke jalan lingkar ini. Waktu tempuhnya juga lebih singkat. Selain itu, dengan adanya Jalan Lingkar Pati ini maka wilayah bagian selatan Pati ke depan akan lebih berkembang.

“Jika semula harus melalui kawasan kota Pati dengan waktu tempuh 25 menit, maka dengan adanya lingkar ini dapat dipangkas menjadi 10-15 menit. Efeknya kemacetan di dalam kota bisa terurai” tambahnya.

Tanggung jawab pemeliharaan Jalan Lingkar Pati ada di tangan BBPJN VII. Namun penerangan jalan dan retribusi listriknya diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Pati. Diharapkan masyarakat Kabupaten Pati dapat menggunakan jalan ini dengan sebaik-baiknya dan dirawat bersama-sama agar pengggunaan jalannya dapat lebih optimal lagi.

Akhmad Cahyadi juga berpesan pentingnya rencana tata ruang kota di sekitar jalur Lingkar Pati.

“Kami menitipkan kepada Bupati dan jajarannya. Tata ruang di sekitar jalan Lingkar Pati. Pengalaman kita jalan lingkar di tempat lain akan tumbuh sebagai pusat pertumbuhan baru, perumahan baru, ada baiknya tata ruangnya disiapkan dari sekarang sehingga jalan dapat berfungsi dengan baik, aman dan nyaman”  pesan Akhmad Cahyadi.

Bupati Pati menyampaikan terima kasihnya kepada Kementerian Pekerjaan Umum melalui BBPJN VII atas selesainya proyek Lingka Pati ini. Dalam momen menjelang liburan natal dan tahun baru jalur ini telah siap dioperasikan.

“Kami harap dengan adanya pembukaan Jalan Lingkar Pati ini, para pengguna jalan terutama yang melewati Kota Pati bisa lebih nyaman karena sudah tidak ada lagi kendaraan berat yang masuk kota” ujar Haryanto. (ck)