" Terwujudnya Sistem Jaringan Jalan Yang Andal, Terpadu & Berkelanjutan Di Seluruh Wilayah Nasional Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Dan Kesejahteraan Sosial "
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL
JAWA TENGAH - DI YOGYAKARTA
 
  • DETAIL BERITA

Tanggap Longsoran di Wilayah BBPJN VII

Dalam menghadapi peningkatan frekuensi dan intensitas curah hujan yang tinggi diprediksi akan berlangsung hingga bulan Februari 2019, Kepala BBPJN VII Akhmad Cahyadi memerintahkan jajaran Satker dan PPK untuk terus siaga memonitor dan bergerak cepat di lapangan. Seperti yang terjadi di beberapa titik rawan longsor di jalan nasional berikut ini jajaran Satker, PPK di lingkungan BBPJN VII langsung bergerak cepat saat mengetahui adanya kejadian longsor di wilayah masing-masing.

 

Penanganan Longsoran Ruas Ajibarang-Wangon

Di jalur tengah, titik rawan longsor ada di dua ruas yaitu Ruas Ajibarang-Wangon dan Ruas Prupuk- Batas Kabupaten Brebes / Banyumas (Daerah Linggapura dan Daerah Ciregol). Dua area ini terdapat titik jalan yang berada di dekat tebing (kontur tanah miring/lereng). Akibatnya saat hujan deras yang terjadi selama beberapa hari, Ruas Ajibarang-Wangon KM BMS 43+400 pada Sabtu malam (26/1) terjadi longsor yang mengakibatkan setengah badan jalan turut tergerus. Titik longsor kali ini berada 200 meter dari titik longsor yang pernah terjadi pada tahun 2016 yang telah ditangani.

Tim PPK Pejagan-Prupuk-Tegal-Ajibarang-Wangon segera melakukan penanganan untuk melakukan proteksi lokasi longsoran dengan pemasangan rambu dan guidepost (patok penuntun) pada hari Minggu (27/1). Setengah badan jalan ditutup untuk keamanan lalu lintas dan mengamankan area kerja sampai penanganan benar-benar telah selesai 100%.

Area longsoran ditangani dengan pemasangan bronjong 4 lapis (setinggi 5 meter), pasangan batu (setinggi 1 meter) untuk memperkuat tanah di lereng. Pada badan jalan yang telah tergerus akan diperbaiki ulang perkerasan jalan di atas Lapis Pondasi Atas (LPA) dengan menggunakan aspal 3 lapis yaitu AC-Base setebal 10 cm, AC-BC setebal 6 cm, dan AC-WC setebal 4 cm.

Meskipun terdapat kendala yang dialami seperti sulitnya alat berat untuk turun ke lokasi karena keterbatasan akses maka pihaknya mengupayakan untuk melakukan penanganan dengan excavator longboom.

Hinawan Teguh Santoso menyampaikan, “Per hari ini (11/2) telah dilakukan penutupan perkerasan di badan jalan dengan pelapisan aspal. Esoknya akan kami lapis 1 kali lagi wearing. Juga untuk guardrail belum terpasang, sedang diusahakan oleh penyedia jasa”.

 

Penanganan Longsoran Ruas Pringsurat-Bts Kabupaten Temanggung

Minggu (10/2) telah terjadi tanah longsor dengan ketinggian 15 meter dan panjang 20 meter di Ruas Pringsurat-Bts. Kabupaten Temanggung Km 21+400-500 (sisi kiri dari Magelang) Desa Ngipik Kecamaan Pringsurat sekitar pukul 16.30 WIB. Kejadian ini mengakibatkan saluran di sisi jalan tertutup longsor dan menutup bahu jalan selebar 5 meter.

PPK S02 SKPD Jawa Tengah Suhendi menjelaskan, “Penanganan hari ini yakni membuang material longsoran dan perbaikan pada struktur yang usak dengan pemasangan batu saluran menggunakan alat 1 excavator dan 1 dump truck dai BPT Magelang dan 2 dump truck 1 excavator track dari PT Armad Hada Graha”.

Tim PPK S02 SKPD Jawa Tengah terus melakukan koordinasi dengan beberapa instansi terkait yakni BPBD Kabupaten Temanggung yang telah memasang rambu-rambu pengamanan. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

 

Penanganan Longsoran Ruas Bts. Jabar-Karangpucung

Tanah longsor juga terjadi di ruas Bts. Jabar-Karangpucung tepatnya pada KM 57+020 sekitar pukul 7 malam. Sementara penanganan dengan memberikan terpal untuk mencegah gerusan limpasan air hujan dan menambah parah gerusan tebing. Penanganan telah dilakukan sejak tadi malam dengan memberi rambu-rambu terlebih dahulu.

Setiawan Wibowo PPK Bts. Jabar-Karangucung menyampaikan, “Kebetulan konsultan maupun coreteam belum tersedia di lapangan. Namun akan kami tangani dengan slope protection menggunakan pas batu tetapi kita lihat dulu hasil perhitungan topografi di lapangan”.