Kendal — Tujuh ruas tol Trans Jawa telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (20/12) di Jembatan Kalikuto sekaligus menandai peristiwa bersejarah tersambungnya Tol Trans Jawa dari Merak hingga Pasuruan yang telah beroperasi sepanjang 933 Km. Tol Trans Jawa yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Jawa dan menurunkan biaya logistik melalui efisiensi waktu tempuh ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa.
Presiden Joko Widodo menyampaikan, “Untuk hari ini Merak hingga Pasuruan bisa dilewati. Dengan adanya jalan tol ini saya harapkan dapat berguna untuk masyarakat, baik untuk mobilitas barang, logistik dan orang bisa lebih cepat, lebih mudah dan lebih murah serta dapat terintegrasi dengan kawasan-kawasan industri, kawasan ekonomi khusus dan kawasan wisata”.
Setelah peresmian, tol dibuka untuk melayani masyarakat umum dan untuk memperlancar arus mudik Natal dan Tahun Baru 2018. “Tujuh ruas tol yang baru diresmikan dikenakan tarif Rp 0,- mulai hari ini sampai berakhirnya libur tahun baru 2019,” ujar Menteri Basuki.
Dalam sambutannya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga melaporkan pembangunan Tol Trans Jawa mulai dilakukan sejak tahun 1978 hingga tahun 2018. Sepanjang 242 Km dibangun pada tahun 1978-2004, sepanjang 74 Km pada tahun 2005-2014 dan sepanjang 616 Km pada tahun 2015-2018.
Basuki juga berterimakasih dan memberikan apresiasi kepada seluruh Kementerian/Lembaga yang telah bekerjasama dengan sangat baik selama proses pembangunan ruas-ruas tol Trans Jawa. Khususnya kepada Kementerian BUMN, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, TNI (termasuk Kodam/Kodim/Korem), Kepolisian RI (Polda/Polres), Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri yang telah mengerahkan Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Pusat dan Daerah (TP4P dan TP4D), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, beserta Pemerintah Kabupaten/Kota terkait, para Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), BUMN Karya dan Swasta Nasional.
Peningkatan arus lalu lintas menjelang libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 diperkirakan pada puncaknya hari Sabtu (22/12). Dengan adanya tol Trans Jawa ini diharapkan pelayanan jalan menjadi semakin baik.
Salah satu pelayanan tol yang dipersiapkan yakni rest area untuk jalan tol baru, dimana sebagian sudah berdiri dan sebagian dalam tahap proses pembangunan. Menurut Dirjen Bina Marga, Sugiyartanto, rest area ini akan menggandeng UMKM 70% dan sisanya akan digunakan untuk pengusaha-pengusaha lainnya. Sehingga kegiatan ekonomi retail akan bisa berputar lebih cepat dan pemasaran dapat lebih terjamin.
“Tentu kami merasa senang dan bangga karena kendaraan transportasi logistik otomatis akan memanfaatkan jalan tol ini dengan tuntas. Nantinya dengan (tol) ini beroperasi maka otomatis Jalur ekonomi akan berpindah ke sebagian ke jalan tol, namun bukan berarti yang di jalan non tol atau arteri akan mati, pasti akan terdistribusi kendaraan berat, kendaraan angkutan, truk logistik mungkin sebagian besar akan kesini, namun untuk kendaraan pribadi ada juga yang akan ke jalan arteri. Namun untuk bicara waktu tempuh akan cepat lewat jalan tol” imbuh Sugiyartanto.
Sugiyartanto juga mengingatkan agar masyarakat pengguna jalan tol harus tetap waspada dalam menjaga kecepatan dan keselamatan berkendara agar tidak terjadi kecelakaan.
Ketujuh ruas tol di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang diresmikan antara lain Tol Ngawi-Kertosono segmen Wilangan-Kertosono, Jombang-Mojokerto seksi Bandar-Kertosono, Gempol-Pasuruan seksi 3 Pasuruan-Grati dan Surabaya-Gempol seksi relokasi Porong-Gempol, Pemalang-Batang segmen SS Pemalang-Paserakan, Batang-Semarang, dan Semarang – Solo segmen Salatiga-Kartasura.
Sebelum diresmikan oleh Presiden, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah meninjau kesiapan tol. Adapun Jembatan Kalikuto sendiri pada awal November 2018 lalu telah menjalani uji beban (loading test) baik statis maupun dinamis.